Pengalaman 11th ICIEF Kuala Lumpur
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan
hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan (QS 67:15).
Perjalanan ini dimulai dari mimpi bersama untuk melangkahkan
kaki ke luar negeri. Kami bertiga sepakat untuk membangun bangunan mimpi itu
menjadi nyata. Salah satu jalan untuk merealisasikannya adalah dengan mengikuti
conference di luar negeri. Kami bertiga mulai menyusun sebuah karya tulis
sebagai prasyarat mengikuti sebuah conference.
Kami merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro. Dari yang paling muda, Demas Asfario, merupakan
mahasiswa Ekonomi Islam angkatan pertama di Undip. Dia pernah tinggal cukup
lama di Riyadh. Kini Dia bersama orang tuanya tinggal di Bekasi. Kemudian yang
paling cantik, dan satu-satunya Srikandi di tim kami, Lila Kondi Dabutar.
Mahasiswi asal Sidikalang, Sumatera Utara ini merupakan mahasiswa yang aktif
dan berenergi, pantas banyak prestasi yang dia gapai sehingga mendapatkan gelar
Mahasiswa Berprestasi di kampus. Dan terakhir adalah mahasiswa asal Semarang,
Alan Ray Farandy, lulusan SMK jurusan otomotif yang kini menekuni disiplin Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan.
Kami membuat sebuah paper
yang membahas efisiensi perbankan syariah. Secara singkat paper tersebut membahas mengenai bagaimana tingkat efisiensi
perbankan syariah di Indonesia dan apa saja yang mempengaruhi efisiensi
tersebut. Kami berpikir dalam era global ini untuk meraih sebuah kemenangan
dalam kompetisi kuncinya adalah efisiensi. Seberapa efisien sebuah entitas
bisnis maka itu adalah the way to win the
competition. Ringkas saja, siapa yang lebih efisien maka dia adalah
pemenangnya.
Alhamdulillah kabar gembira menyambangi kami. Tertanda dari
panitia 11th Islamic Conference on Islamic Economics and Finance (ICIEF)
menyatakan bahwa tim kami dengan judul “Effocoency
of Islamic Commercial Banks in Indonesia 2011-2014 Case Study Using Two Development
Stage Analysis” diundang untuk presentasi dalam conference tersebut di Kuala Lumpur, Malaysia. One Step Closer.
Kendala pertama setelah mendapatkan undangan ke Malaysia
adalah bagaimana kami kesana. Tentu kami butuh dana yang cukup besar selama 3 hari
di Kuala Lumpur. Untung saja panitia memberikan fasilitas khusus bagi salah
satu anggota tim dengan memberikan free
registration, akomodasi, dan biaya transportasi. Sehingga kami hanya perlu
memutar otak untuk membiayai dua anggota tim kami.
Tentunya kampus memberikan bantuan dana, namun hanya meng-cover sebagian saja. Masih ada
kekurangan yang perlu kami cari dananya. Kami membuat sebuah proporsal sponsorship untuk diajukan ke
perusahaan-perusahaan yang mau bekerja sama dengan kami. Kami mencoba mengajukan
ke Bank Jateng Syariah, dan Alhamdulillah Bank Jateng Syariah berkenan bekerja
sama untuk menjadi sponsor perjalanan kami.
Hari H keberangkatan pun datang, kami bertolak dari Semarang
pada Senin sore, 10 Oktober 2016. Kami transit di Jakarta beberapa saat dan
melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Senang rasanya dini hari itu kami telah
menginjakkan kaki di tanah negeri orang. Itu merupakan pengalaman internasional
pertama kami semasa kuliah.
Selasa, 11 Oktober 2016. Pembukaan conference secara mewah diadakan di hotel berbintang lima di pusat
Kuala Lumpur. Tidak seperti yang kami bayangkan, ternyata acaranya lebih besar
dari bayangan kami. ICIEF merupakan salah satu conference yang terbesar dalam disiplin ekonomi islam. Sekitar 34
negara berpartisipasi dalam acara tersebut. 110 dari 275 paper yang dikirimkan partisipan dipresentasikan dalam tiga hari
tersebut, dari 11 hingga 13 Oktober 2016.
Acara yang diorganisasi oleh International Islamic
University Malaysia (IIUM) dan diagendakan oleh Islamic Development Bank dan
Islamic Research and Training Institute pada kali ini itu telah berlangsung
sejak 1976 di Makkah Al-Mukarromah. Hingga kini ICIEF diadakan untuk ke yang 11
kalinya. Kegiatan presentasi diadakan dalam beberapa ruangan dengan
pengelompokan topik yang berbeda. Di sela-sela sesi presentasi pun juga ada
sesi panel. Tim kami masuk pada topik Islamic
Corporate and Economic Analysis of Islamic Banking and Capital Markets.
Pada ICIEF hanya diperkenankan satu orang sahaja yang
mempresentasikan hasil karya tulisnya. Alhasil setelah kami berunding,
memutuskan Demas sebagai presentator dari
tim kami. Alhamdulillah presentasi berjalan dengan lancar dengan beberapa
koreksi dari audience. Kami menemukan
banyak teman dari banyak negara. Setelah berkenalan kami menyimpulkan bahwa tim
kami merupakan satu-satunya tim yang belum lulus jenjang sarjana. Kebanyakan
delegasi memiliki jenjang akademik minimal S2.
Selain menghadiri conference,
kami juga sempatkan untuk berkeliling Kuala Lumpur. Tak ketinggalan kami berpose
untuk mengabadikan momen di depan menara kembar, yang letaknya tak jauh dari
hotel tempat kami tinggal. Hanya berjalan sekitar 5 menit telah sampai di ikon
Malaysia. Selai menara kembar kami juga mengunjungi Tanah Merdeka, semacam
tanah lapang dan terdapat sebuah istana, serta tempat bersejarah di Malaysia.
Sedikit jauh dari pusat kota kami menyambangi Batu Caves, sebuah tempat ibadah
umat Hindu yang terdapat sebuah patung dewa yang sangat besar.