Let’s be better

Nasehat Sederhana Rasulullah dan Game Theory


sumber: www.exinfm.com
Terlintas terpikirkan olehku mengenai game theory setelah ceramah tadi. Sebagai pembuka tulisan ini saya akan mengajak Anda untuk memahami secara sederhana apakah game theory itu. Apabila Anda sudah pernah membaca buku atau melihat film ‘Beautiful of Mind’ karya Akiva Goldsman Sylvia Nasar dan disutradarai oleh Ron Howard maka Anda akan tahu contoh sederhana mengenai game theory yang salah satunya dikembangkan oleh John Nash ini. Bayangkan terdapat empat orang pria dan lima orang wanita pada suatu tempat, katakan saja pada sebuah Bar. Empat pria tersebut tertarik pada satu wanita, karena memang wanita tersebut lebih unggul dari yang lain dalam artian lebih cantik dan manis. Semua pria menginginkan wanita itu, semuanya berusaha mendapatkan hati wanita itu. Namun coba kalian bayangkan apa yang terjadi apabila semua pria menginginkan wanita itu, semuanya akan berlomba-lomba mendapatkannya bahkan dengan cara yang menjurus kasar. Alhasil persaingan didapatkan dan tidak ada yang menjamin siapa yang mendapatkan wanita itu, lebih-lebih malah sakit yang didapatkan karena putusnya persahabatan keempat pria tersebut. Kasus tersebutlah yang disebut strategic dominant dalam ilmu ekonomi, berusaha mendapatkan yang terbaik dengan tidak peduli dengan tindakannya pesaingnya.
Namun beda lagi apabila seluruh pria tersebut berpikir apa yang akan terjadi atau dampaknya apabila mereka semua tetap berusaha mendapatkan wanita paling cantik tersebut. Keempat pria tersebut akan mempertimbangkan keputusannya dengan mempertimbangkan keputusan pesaingnya juga, mereka akan beralih kepada wanita lain selain wanita paling cantik tersebut. Mereka tidak ingin mendapatkan nothing. Maka hal tersebutlah yang disebut dengan game theory.
Menurut John von Neumann dan Oskar Morgenstern game theory adalah permainan yang terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.
Dalam suatu hadits ada sebuah cerita, kala itu Rasul sedang duduk-duduk dengan para sahabatnya. Tiba-tiba datang seorang pemuda dan bertanya kepada Rasulullah. “Yaa Rasul saya ingin bertanya, apakah saya boleh berzina?”, kata pemuda itu dengan entengnya. Lantas para sahabat geram dengan pertanyaan pemuda tersebut, sudah jelas-jelas bahwa berzina itu dilarang. Namun Rasulullah tersenyum tenang saja mendengar pertanyaan tersebut. “Yaa fulan, seandainya ibumu yang dizinai apakah kamu berkenan?”, balas Rasulullah ganti bertanya ke pemuda tersebut. “Tidak Ya Rasul,” singkat jawaban dari pemuda itu. “Yaa fulan, seandainya adik perempuanmu yang dizinai apakah kamu berkenan?”, tanya Rasul lagi kepada pemuda tersebut. “Tidak Ya Rasul,” jawaban yang sama masih keluar dari pemuda tersebut. Hingga berikutnya Rasul menanyai pemuda tersebut dengan pengandaian sanak saudara pemuda tersebut hingga yang paling jauh. Dan jawabannya masih sama “tidak Ya Rasul,” pemuda itu tidak berkenan.
Dari cerita tersebut kita diajak untuk berpikir dalam mengambil keputusan harus dengan mempertimbangkan orang lain. Hal ini sama dengan game theory, mempertimbangkan orang lain. Macam-macam dari game theory ada banyak jenisnya, entah ini jenis yang mana atau malahan belum ada. Dalam hal ini Rasul sekitar 1600 tahun yang lalu mengajarkan kita untuk bertindak dengan melihat posisi orang yang kita kenai dalam hal ini adalah objek dan kita sebagai subjek baik dalam perbuatan baik maupun buruk. Contoh sederhana lagi dalam perbuatan kebaikan, kita melihat ada seorang anak kecil yang lusuh dan terlihat sangat lapar, lalu kita membayangkan bagaimana kalau itu terjadi pada adik kita. Kita akan iba terhadap anak kecil tersebut dan lantas memberi sedikit uang kita untuk dibelikannya makan.
Sungguh sederhana sekali Rasul mengajarkan umatnya dalam memakmurkan bumi ini. Entah kasus ini dapat dimodelkan dalam game theory atau tidak, namun sangat menarik apabila kita tinjau kasus ini secara ilmiah. Menganalisis dalam suatu kasus dalam skala behaviour.

25 Ramadhan 1435 Hijriah
13.31 WIB, Mangkang, Semarang

0 komentar:

Posting Komentar