Nasehat Sederhana Rasulullah dan Game Theory
Namun
beda lagi apabila seluruh pria tersebut berpikir apa yang akan terjadi atau
dampaknya apabila mereka semua tetap berusaha mendapatkan wanita paling cantik
tersebut. Keempat pria tersebut akan mempertimbangkan keputusannya dengan
mempertimbangkan keputusan pesaingnya juga, mereka akan beralih kepada wanita
lain selain wanita paling cantik tersebut. Mereka tidak ingin mendapatkan nothing. Maka hal tersebutlah yang
disebut dengan game theory.
Menurut John von
Neumann dan Oskar Morgenstern game theory adalah permainan yang terdiri
atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai
beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk
memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan.
Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain,
sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan
sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.
Dalam suatu hadits ada sebuah cerita, kala itu Rasul sedang
duduk-duduk dengan para sahabatnya. Tiba-tiba datang seorang pemuda dan
bertanya kepada Rasulullah. “Yaa Rasul saya ingin bertanya, apakah saya boleh
berzina?”, kata pemuda itu dengan entengnya. Lantas para sahabat geram dengan
pertanyaan pemuda tersebut, sudah jelas-jelas bahwa berzina itu dilarang. Namun
Rasulullah tersenyum tenang saja mendengar pertanyaan tersebut. “Yaa fulan,
seandainya ibumu yang dizinai apakah kamu berkenan?”, balas Rasulullah ganti
bertanya ke pemuda tersebut. “Tidak Ya Rasul,” singkat jawaban dari pemuda itu.
“Yaa fulan, seandainya adik perempuanmu yang dizinai apakah kamu berkenan?”,
tanya Rasul lagi kepada pemuda tersebut. “Tidak Ya Rasul,” jawaban yang sama
masih keluar dari pemuda tersebut. Hingga berikutnya Rasul menanyai pemuda
tersebut dengan pengandaian sanak saudara pemuda tersebut hingga yang paling
jauh. Dan jawabannya masih sama “tidak Ya Rasul,” pemuda itu tidak berkenan.
Dari
cerita tersebut kita diajak untuk berpikir dalam mengambil keputusan harus
dengan mempertimbangkan orang lain. Hal ini sama dengan game theory,
mempertimbangkan orang lain. Macam-macam dari game theory ada banyak jenisnya,
entah ini jenis yang mana atau malahan belum ada. Dalam hal ini Rasul sekitar 1600
tahun yang lalu mengajarkan kita untuk bertindak dengan melihat posisi orang
yang kita kenai dalam hal ini adalah objek dan kita sebagai subjek baik dalam
perbuatan baik maupun buruk. Contoh sederhana lagi dalam perbuatan kebaikan,
kita melihat ada seorang anak kecil yang lusuh dan terlihat sangat lapar, lalu
kita membayangkan bagaimana kalau itu terjadi pada adik kita. Kita akan iba
terhadap anak kecil tersebut dan lantas memberi sedikit uang kita untuk
dibelikannya makan.
Sungguh
sederhana sekali Rasul mengajarkan umatnya dalam memakmurkan bumi ini. Entah
kasus ini dapat dimodelkan dalam game theory atau tidak, namun sangat menarik
apabila kita tinjau kasus ini secara ilmiah. Menganalisis dalam suatu kasus
dalam skala behaviour.
25 Ramadhan
1435 Hijriah
13.31 WIB,
Mangkang, Semarang
0 komentar:
Posting Komentar