Let’s be better

Like the Mountain Rain


            Belum pernah aku merasakan hal sedemikian rupa, dulu aku membayangkan menemukan hal yang semacam ini. Ini bagaikan fantasi saja. Entah rasa ini datang dari mana ataupun sejak kapan. Sungguh tak dapat dinyana rasa itu benar-benar mengintimidasi menyelimutiku. Awalnya aku berusaha menolak rasa itu, berusaha untuk tidak mempedulikannya. Namun kelamaan aku rasa itulah yang sebenarnya aku dambakan.
            Lembah yang hijau, semilir gunung yang sejuk. Sesegar itulah rasanya. Kau membawa angin segar untuk kehidupanku kelak. Pernah satu hati merasa nyaman dalam buaianmu, terlelap dalam dekapan kehidupanmu. Menceritakan cerita indah untuk hariku.

Kau tidak untuk ditaklukan
Begitu juga aku tidak akan menaklukanmu
Langkah demi langkah aku lalui
Hanya untuk satu tujuan
Puncak!

Dinginmu adalah pelajaranku
Indahmu melenakanku
Semilirmu menelusuk hariku
Mengisi kekosongan hampa

Bukan sekarang tapi nanti, sabarlah. Mencapai suatu keseimbangan perlu waktu. Pernah aku berkata aku akan berhati-hati terhadap kaca yang mudah pecah. Aku tak mau kaca itu pecah dan tak akan kembali sempurna seperti awal lagi.
Please be patient, if you're really my true love


Bandung, 15 November 2013 08.00
Wisma PU

Salam terhangat,
Yang selalu memperhatikanmu

0 komentar:

Posting Komentar